Catatan Singkat Tentang Manohara

Posted by Baru Tahu




Semakin hari perkembangan berita tentang Manohara semakin panas saja. Betapa tidak, kasus ini dapat terangkat ke permukaan karena melibatkan keluarga besar kerajaan Malaysia. Coba kalau Manohara cuma wong cilik, mungkinkah ada orang yang peduli? Sebagai sesama manusia, seharusnya kita wajib ikut prihatin dengan nasib yang dialami oleh Manohara. Tak peduli dia orang kaya, miskin, cantik, jelek, yang pasti bila sudah menyerempet ke masalah keadilan dan ketertindasan seseorang, kita harus membela dan mendukungnya.

Hasil visum sementara dari dokter forensik yang baru saya denganr tadi di TV menyatakan, memang ada tanda-tanda penganiayaan di beberapa bagian tubuh Manohara. Saya juga penasaran ingin melihatnya :-) :-) . Bukti sementara ini belum resmi, karena merupakan permintaan pribadi dari pihak Manohara. Rencananya, setelah ini barulah akan di lakukan pemeriksaan resmi oleh penyidik kepolisian. Di harapkan dengan adanya bukti ini, proses hukum dapat segera dilaksanakan dan keadilan bisa di tegakkan dengan seadil-adilnya.

Tahu kah anda sebenarnya tentang Manohara
Ini adalah Catatan Singkat Tentang Manohara yang saya ambil dari http://junjung.net/

Keluarga
Namaku Manohara Odelia Pinot, orang sering memanggilku Manohara atau Mano saja. Aku adalah seorang model belia kelahiran Jakarta, 28 Februari 1992. Anak kedua dari pasangan Daisy Fajarina dan Reiner Pinot Noack. Ibuku adalah perempuan keturunan bangsawan bugis sedangkan ayah berkebangsaan Perancis. Aku memiliki saudara perempuan, namanya Dewi Sari Asih. Namaku mulai dikenal orang saat masuk dalam daftar 100 Pesona Indonesia oleh Majalah Harper’s Bazaar. Di usia yang masih belia ini aku memiliki cita-cita, yakni mempunyai sebuah yayasan sosial, untuk membantu sesamaku yang kurang mampu.

Menikah muda
Aku menikah dengan usia yang relatif muda, 16 tahun. Semuanya berawal dari pertemuanku dengan Tengku Muhammad Fakhry, pangeran kerajaan Kelantan Malaysia sekitar bulan Desember 2006. Kami bertemu dalam sebuah acara jamuan makan malam, sepertinya sejak saat itulah Tengku Fakhry jatuh hati melihatku. Meskipun usia kami terpaut cukup jauh namun kami akhirnya berpacaran dengan seizin ibuku. Tak lama setelah itu Tengku Fakhry pun menyatakan keinginannya untuk menikahiku. Akhirnya kami resmi menikah pada tanggal 26 Agustus 2008 di Malaysia de­ngan mas kawin 50.000 ringgit, kalung berlian, anting-an­ting, gelang, cincin dan jam tangan. Sejak saat itu aku mendapat gelar baru, Cik Puan Temenggong Manohara Odelia Pinot.

Tidak bahagia
Ternyata pernikahan itu tidak seindah yang aku bayangkan. Pernikahanku yang baru seumur jagung selalu diisi dengan kepedihan. Aku sering dianiaya, dipukul, disiksa, diseret, diperlakukan tidak selayaknya sebagai seorang istri. Suamiku ternyata seorang psikopat, sudah banyak bekas-bekas penganiayaan yang telah dilakukannya. Suamiku juga sering menyuntikkan obat penenang ke tubuhku apabila aku berusaha melawan. Aku juga sering mendapatkan kekerasan seksual dalam 2,5 bulan terakhir ini. Bahkan yang paling menyakitkan adalah ketika dia dengan teganya menyilet dadaku hanya karena masalah sepele. Busana indah dan perhiasan mahal kerap menghiasi tubuhku di berbagai kesempatan hanyalah barang pinjaman. Setelah acara selesai perhiasan itu akan dicopoti oleh bodyguard. Atas semuanya ini aku pernah meminta bantuan Kedubes RI di malaysia, tapi tidak ditanggapi. Mereka yang seharusnya menjadi pelindungku tidak pernah berbuat apa-apa. Mereka mengatakan aku baik-baik saja padahal kenyataannya aku menderita.

Melarikan diri
Upaya pelarianku berawal saat keluarga Kesultanan Kelantan menginap di Hotel Royal Singapura, 30 Mei 2009. Mereka berencana menginap di Singapura selama lima minggu karena Sultan Kelantan menjalani perawatan jantung di Singapura. Namun, ketika mendengar kabar bahwa ibuku juga berada di Singapura, mereka memutuskan mempercepat kepulangan. Seluruh keluarga, termasuk aku disuruh packing sabtu malam. Saat itu aku mendapat bisikan dari salah satu anggota Kesultanan Kelantan bahwa ibuku datang ke Singapura untuk menjemputku. Segala upaya aku lakukan agar bisa lolos dan bertemu ibuku. Aku sengaja berlama-lama mandi supaya tidak disuruh pulang. Usahaku tak berhasil, kamarku di lantai XIII digedor-gedor dan aku pun menyerah. Saat aku dan keluarga Kesultanan Kelantan hendak turun ke lobi, mereka mendengar informasi bahwa ibuku sudah berada di lobi Hotel Royal Singapura. Saat itu aku langsung dibawa naik ke ruangan Sultan Kelantan di lantai III. Aku lantas memencet-mencet tombol emergency lift dengan tujuan untuk menarik perhatian. Upaya terakhirku itu membuahkan hasil, pihak kepolisian Singapura menyerbu masuk dan membawaku ke sebuah ruangan. Tak lama kemudian ibuku datang dan aku langsung memeluknya dengan erat. Kepada polisi Singapura itu aku memohon agar tidak dibawa kembali ke Malaysia. Setelah bertemu ibu, aku pun dibawa ke airport dan diterbangkan ke Jakarta. Saat itu sebenarnya aku tidak memiliki paspor, tapi aku dibuatkan paspor temporer oleh KBRI sehingga bisa kembali ke Indonesia. Aku tiba di Jakarta pada hari minggu pukul 07.30 WIB. Saat ini aku berada di kawasan Slipi, Jakarta Barat, tempat kediaman kami selama ini.

Rencana kedepan
Aku belum memikirkan kapan akan kembali ke Kelantan, Malaysia. Yang jelas aku akan mengajukan gugatan cerai kepada Tengku Muhammad Fakhry melalui keluarga dan kuasa hukum. Aku tidak lagi mencintainya setelah semua yang dia lakukan kepadaku. Saat ini aku hanya ingin tenang, menikmati hari-hariku bersama ibu. Aku mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses kepulanganku ini, KBRI Singapura, Kepolisian Singapura, Kedubes AS, dan pihak imigrasi.

Related Post



Jeri said...

Pertamaxx Ah,,,

ManoHara yang Malang,,,
Seperti Wisata Seo Sadau Ku yang malang :-(

Anonymous said...

tahu ya? selagi manohara disiksa rakyat bangsa negara dan TNI Indonesia dihina habis-habisan secara keji....
http://dreamindonesia.wordpress.com/2009/06/10/kes-manohara-bukti-jelas-indon-penakut-besar/

Raffaell said...

Kirain dah ngga penting lagi heheehhe

—¤(rIDa)¤— said...

mano.. mano.., jarimu jempol semua.. hehe
gak kok.., kamu cantik, dan aku khususnya turut prihatin atas penderitaan yang ngebelenggu dirimu.. MMMUUUAAAHH..!!
jer- belepotan nih.., gimana dong..??
KABUURR...!!!

Novian said...

Blogwalking @ night, happy blogging, visit me back ok.

edylaw said...

gak reda2 neh cerita manohara :D

Post a Comment