Akhirnya Saya Tahu

Akhirnya saya harus katakan walau dengan berat hati. Saya tidak bisa lagi mendampingi Sang Visioner, mumpung masih di belakang dan tidak akan pernah ada di depan. Sang Visioner, entah itu julukan semacam apa dan untuk apa serta siapa yang sangat pantas untuk menyandangnya. Saya juga tidak tahu dan tidak pernah mencoba untuk mencari tahu sebelumnya.

Kita bisa mengartikan dan memandang sesuatu dari sudut pandang kita masing-masing. Berbeda dengan ikut-ikutan atau terprovokasi. Ada yang sama pasti ada pula yang berbeda. Mereka tetap besahabat, bahkan teramat dekat layaknya seperti saudara tetapi lain Ayah : Idealisme, nurani dan kata hati,,,, tidak sedikit yang mencemooh kata "idealisme". Dan untungnya, saya tidak memilikinya !. Ini adalah pendapat yang tidak membutuhkan suatu pembenaran. Tetapi, ada benarnya pandangan teman-teman senior di luar sana. Terlepas dari kepentingan masing-masing, saya lebih melihat arah kebenarannya menurut kacamata saya secara pribadi. Salut buat opini teman-teman dan penjelasannya yang sangat real. Pemikiran saya malah tidak pernah sampai kesana. Saya tidak memandang Kontes-kontes semacam ini sebagai ajang lomba, karena jujur saja saya termasuk anak kemarin sore yang baru tahu kepanjangan SEO. Semua saya lakukan sebagai media pembelajaran. Nah, kalau saya sendiri sudah merasa ga sreg belajar ? ( tentunya dengan alasan saya tersendiri ).

Akhir dari perenungan dan pencarian dua hari belakangan ini di temani dengan keragu-raguan yang terus mengusik nurani "Akhirnya saya tahu apa makna dan arti Sang Visioner itu sendiri. Maaf, saya tidak akan pernah menjelaskan, karena banyak sang visioner-sang visioner sejati di luar sana".

Related Post